ITE || Luwu, 8 Desember 2024 – PT Masmindo Dwi Area (MDA) terus memperkuat sinergi dengan berbagai pemangku kepentingan melalui kegiatan *Focus Group Discussion* (FGD). Diskusi ini melibatkan pendamping desa, fasilitator kecamatan, tenaga ahli Program Pembangunan dan Pemberdayaan Masyarakat Desa (P3MD), serta Dinas Pemberdayaan Masyarakat Desa (DPMD) Kabupaten Luwu.
Memasuki fase konstruksi, MDA menekankan pentingnya evaluasi strategis untuk menyelaraskan kebijakan perusahaan dengan program Pengembangan dan Pemberdayaan Masyarakat (PPM), sekaligus mendukung agenda pembangunan pemerintah.
Kepala Teknik Tambang (KTT) MDA, Mustafa Ibrahim, menjelaskan, “FGD ini adalah langkah strategis untuk membangun kolaborasi yang erat dengan masyarakat dan para pemangku kepentingan. Kami yakin diskusi ini akan memberikan masukan berharga guna menyusun program yang bermanfaat bagi semua pihak.”
Koordinator Tenaga Ahli P3MD Kabupaten Luwu, Andi Naimah, menyampaikan apresiasinya atas keterlibatan P3MD dalam penyusunan *Rencana Induk Pengembangan dan Pemberdayaan Masyarakat* (RIPPM) MDA 2025–2039.
“Ini merupakan koordinasi pertama kami dengan MDA. Langkah ini patut diapresiasi, karena menciptakan peluang kerja sama yang strategis untuk masa depan,” ujarnya.
Sriwiyanti Firdaus, Kepala Bidang Pengembangan Usaha Ekonomi Desa (PUED) DPMD Kabupaten Luwu, juga memberikan dukungannya terhadap kerja sama yang melibatkan 21 desa di 4 kecamatan lokasi kerja MDA.
“Kami berharap pendamping desa dapat lebih mengenal potensi BUMDes masing-masing, sehingga dapat melengkapi indikator penilaian dari MDA dan menciptakan sinergi yang saling menguntungkan,” tuturnya.
Melalui penyusunan RIPPM 2025–2039 yang melibatkan berbagai pihak, MDA menunjukkan komitmennya untuk menyusun rencana yang relevan, berkelanjutan, dan selaras dengan pembangunan global, nasional, serta daerah.
Langkah ini mencerminkan fokus MDA tidak hanya pada keberlanjutan bisnis, tetapi juga pada kontribusi nyata bagi masyarakat dan lingkungan sekitar. (***)