Menggunakan Informasi Geologi untuk Menganalisa Dan Mengurangi Dampak Resiko Bencana di Luwu

 

Dok. Geologis Regional G. Latimojong (Ahmad Teppo) data.


Informasiterkini.id || Sebagai ahli geologi, ahli harus memiliki kemampuan untuk menganalisis data untuk memahami kondisi lingkungan geologis suatu wilayah. Ada beberapa jenis data yang biasanya digunakan dalam analisis, yaitu data sekunder, peta geologi regional, dan peta foto udara terkini, Dalam sebuah Sebuah percakapan Menarik dengan penulis artikel ini.



Dok. Map peta Kab. Luwu (Ahmad Teppo) data.


1. Data sekunder seperti morfologi bisa digunakan untuk menganalisis kelerengnya, perbedaan morfologi di area luas, serta sungai yang berpotensi menyebabkan longsor dan banjir. Korelasi antara setiap potensi kejadian geologi dapat memberikan informasi tentang dampak yang akan terjadi pada wilayah tersebut.

2. peta geologi regional memberikan informasi tentang jenis batuan yang menyusun wilayah tersebut, struktur geologi, dan korelasi antar informasi. Data tersebut memberi kesimpulan tentang kerentanan suatu wilayah terhadap bencana. Peta geologi juga dapat memberikan saran tentang pemanfaatan ruang, jenis ancaman bencana, dan jenis pemanfaatan untuk kepentingan tertentu dengan persyaratan ketat.

3. peta foto udara terkini adalah hasil pemotretan LAPAN dan memberikan gambaran tentang kondisi wilayah saat ini, termasuk bukaan lahan yang ada dan daerah tangkapan air (DTA). Peta foto udara terkini dapat membantu mengidentifikasi amatan dalam wilayah dan menghubungkan sungai yang ada di sekitar wilayah DTA.

4. Longsor dan banjir bandang selalu meninggalkan kesedihan mendalam, kerugian materi, bahkan nyawa. Ada banyak hal yang perlu diperhatikan untuk menghindari bencana semacam ini dan salah satu di antaranya adalah penggunaan informasi geologi. Sebelum melakukan pembangunan infrastruktur baru, sangat penting untuk mempertimbangkan informasi tersebut untuk mengurangi resiko bencana.

5. Sebagai geolog menyarankan agar keseimbangan antara pembangunan dan penggunaan lahan dilakukan dengan mempertimbangkan informasi geologi. Langkah ini bisa dimulai dengan mengumpulkan data terkait eksisting Tutupan Lahan di daerah tertentu misalnya di Luwu. Dalam melakukan pengumpulan data, data curah hujan dalam 20 tahun terakhir perlu diperoleh untuk menghitung kemungkinan "Banjir andalan" atau informasi curah hujan sehari atau beberapa hari sebelum kejadian bencana.

6. Dalam melakukan pengumpulan data, keterkaitan antar elemen fisik baik yang terdapat dalam lingkungan hidup atau dalam kegiatan pembangunan pendukung kehidupan seperti penanaman dan pembangunan jalan dapat menjadi sumber dampak yang perlu diperhitungkan. Kemudian, kami menyarankan untuk mempertimbangkan jenis-jenis ancaman dan cara menanggulangi untuk upaya Pengurangan Resiko Bencana (PRB).

Hal berikutnya yang perlu dipertimbangkan adalah apakah tempat hunian dan sumber penghidupan sudah aman dari ancaman bencana atau belum. Namun, untuk dapat memperoleh jawaban ini, dibutuhkan langkah awal yaitu mengumpulkan data dan memilikinya sebagai referensi dalam melakukan-upaya penanggulangan risiko bencana. Oleh karena itu, langkah pencegahan perlu dilakukan sebelum segala bentuk bencana terjadi.

Dalam hal ini, kita tidak perlu terburu-buru berfikir untuk merelokasi masyarakat yang berada di tempat terdampak bencana. Hal ini karena sifatnya yang lebih kompleks dan sudah masuk dalam ranah sosial-dan antropologi yang membutuhkan pemahaman terhadap adat istiadat, leluhur, dan konteks sosial mereka. Namun, dengan memanfaatkan informasi geologi dan sosialisasi Kemungkinan bencana, diharapkan terdapat upaya mitigasi terhadap bahaya bencana tersebut pada kegiatan pembangunan infrastruktur baru, ucap Ahmad Teppo

Dalam membangun infrastruktur, kepentingan umum dan keharusan pemanfaatan lahan untuk pembangunan harus diimbangi dengan kesadaran upaya mitigasi terhadap resiko ancaman bencana yang ada. Langkah ini perlu dicontohkan untuk wilayah-wilayah di Indonesia yang cenderung rawan bencana, agar tercipta lingkungan hidup yang sehat dan aman bagi seluruh masyarakat Indonesia, lanjutnya.

Sebagai ahli geologi, kami memegang peranan penting dalam pemahaman, pengawasan dan pengelolaan sumber daya alam serta meminimalkan dampak negatif bencana alam. Dengan menggunakan data dan metode analisis yang tepat, kami dapat memberikan informasi yang akurat tentang wilayah geologis dan memberikan saran untuk mengurangi dampak buruk yang mungkin terjadi pada lingkungan geologis, ungkap Ahmad Teppo sebagai seorang Magister Teknik Geologi UNHAS.

Diakhir jawabannya mengenai penjelasan diatas bahwa Seorang Geologist, sdh bisa membuat analisa tentang :

1. Potensi bencana yang terjadi.

2. Penyebab sementara terhadap bencana ( dengan data sekunder dan informasi yang bersumber dari masyarakat atau penduduk setempat)

3. Menyampaikan Saran saran apa yg harus dilakukan dan apa yg seharusnya dihindari dalam menjaga ketentraman dan kenyamanan hidup bermasyarakat dalam satu wilayah, pungkasnya. (**)


_Penulis artikel: Sarifuddin_

_Narahubung Data: Ahmad Teppo (Magister Teknik Geologi UNHAS Makassar)_

Previous Post Next Post