informasi-terkini.id | Niat mulia Walikota Makassar Moh. Ramdhaan 'Danny' Pomanto mengundang ribuan anak panti asuhan berbuka puasa di Anjungan City Of Makasaar pada Jumat, (22/03/2024) ternoda oleh ketidaksiapan penyelenggara kegiatan.
Walikota Makassar Danny Pomanto yang ikut hadir diantara ribuan anak panti asuhan itu nampak bahagia karena bisa kembali menjalankan tradisi bulan suci ramadan dengan buka puasa Pemkot Makassar dan Forum Kerukunan Umat Beragama (FKUB) bersama anak yatim dan kaum duafa.
Namun kebahagiaan Danny Pomanto itu berbeda dengan ekspresi wajah sejumlah pembina panti asuhan dan anak binaanya. Sebagian besar nampak kecewa karena tidak mendapatkan makanan atau snack untuk buka puasa. Padahal mereka datang di anjungan karena diundang buka puasa.
"Jangankan makan dan infaq pak, air minum satu gelas saja kami tidak dapat," keluh salah seorang pengurus panti asuhan di Jl. Sunu, Makassar.
Tak hanya itu, sejumlah pengurus panti yang tidak mendapatkan jatah makan dan infaq untuk anak asuhannya sesuai yang dijanjikan harus bersitegang dengan sejumlah staf SKPD. Pasalnya, hingga pukul 20.00 Wita, apa yang di janjikan tetap tidak ada.
"Kami terpaksa pulang dengan tangan kosong. Ongkos transportasi antuk anak-anak terpaksa harus kami keluarkan sendiri. Sangkin laparnya, ada beberapa orang anak binaan kami pingsan," beber pengurus panti di Jl. Sunu tersebut.
Tidak hanya itu, keluhan serupa datang dari pengurus panti asuhan di bilangan Jl. Perintis Kemerdekaan. Pengurus panti asuhan tersebut mendapat nasi kotak yang sudah basih.
"Nasi kotak yang kami bawa pulang tidak ada yang di konsumsi anak karena sudah basih," keluhnya.
Lain lagi keluhan dari panti asuhan di bilangan Jl. Mesjid Muhajirin. Pengasuhnya mengaku dapat nasi kotak tapi tidak dapat infaq. Jadi untuk transportasi anak-anaknya harus merogoh kocek sendiri.
"Kacau sekali kemarin itu pak. Amburadul dan tidak bertanggung jawab. Jauh beda dengan kegiatan di Rumah Jabatan Gubernur tahun lalu yang mengundang lima ribu anak. Semua terkoordinir dgn baik mulai saat datang hingga pulang. Ini kemarin yang di anjungan sangat kacau," kritiknya.
Menyikapi kejadian ini, salah seorang pemerhati sosial di Kota Makassar yang juga menjabat sebagai Wakil Ketua Fornas LKSA Sulaweai Selatan, Ahmad, sangat menyayangkannya.
Menurut dia, kejadian seperti ini tidak perlu terjadi kalau Dinas Sosial Kota Makassar dan Bagian Kesra mau membuka diri berkoordinasi dengan elemen terkait yang berpengalaman menangani kegiatan seperti ini.
"Saya minta Walikota Makassar Bapak Danny Pomanto mengevaluasi kinerja Dinas Sosial Kota Makassar, khususnya di Bidang Dayasos. Bila perlu ganti semua staf yang ada di situ. Mulai dari Kabid dan seluruh stafnya," tegas Ahmad sembari menjelaskan bahwa dirinya mencium aroma kurang sedap.
"Saya curiga, jangan-jangan ini unsur kesengajaan dari penyelenggara kegiatan supaya nama Pak Danny ikut tercemar. Apalagi jelang Pilgub. Makanya saya minta evaluasi Dinas Sosial secara keseluruhan. Ganti semua yang ada di Bidang Dayasos," pungkasnya.
Laporan: Rusdi