Surabaya, Informasi-Terkini.id - Rudiono Arifin (42) warga Tambak Madu, Kelurahan Tambakrejo. Seorang penjual kopi akhirnya mendapatkan bantuan kaki palsu dari Polsek Simokerto berkat, Program baru yakni Polisi RW yang digagas oleh Polrestabes Surabaya.
Kepolisian Polsek Simokerto Polrestabes Surabaya. Tidak hanya menyelesaikan soal kriminalitas di Kota Surabaya saja, Namun urusan kemanusiaan juga menjadi perhatian mereka.
Sekitar 1.142 anggota Polrestabes Surabaya yang didapuk menjadi Polisi RW. Salah satunya Bripka Prapto Satuhu, anggota Polsek Simokerto.
Sehari-hari mereka bertugas di bagian SPKT Polsek Simokerto. Ia langsung bergerak setelah didapuk menjadi Polisi RW.
Prapto turun ke masyarakat. Ia mendapat curhatan warga di Kelurahan Tambakrejo, soal penyandang disabilitas yang membutuhkan bantuan kaki palsu.
Bantuan kaki palsu itu diberikan kepada Rudiono Arifin (42) warga Tambak Madu, Kelurahan Tambakrejo. Penjual kopi itu akhirnya mendapatkan bantuan.
Kapolrestabes Surabaya Kombes Pol Pasma Royce melalui Kapolsek Simokerto Kompol Dwi Nugroho, mengatakan Prapto langsung menyelesaikan apa yang dibutuhkan warga.
"Penyerahan bantuan kaki palsu, yang merupakan implementasi program Polisi RW, Jadi Polisi RW ini menjadi jembatan donatur kaki palsu," kata Dwi kepada wartawan saat penyerahan bantuan, Kamis (1/6/2023).
Dwi menjelaskan berdasarkan informasi dari Polisi RW, Rudiono yang kesehariannya menjadi penjual kopi juga aktif dalam kegiatan bermasyarakat, meski mengalami keterbatasan fisik.
"Mas Rudi ini aktif dalam kegiatan bermasyarakat. Sering bantu-bantu warga, kerja bakti. Jadi menimbulkan tanggung jawab dari Polisi RW untuk bisa memecahkan solusi keterbatasan," ungkap Dwi.
Menurut Dwi, Polisi RW berusaha menghadirkan solusi di masyarakat. "Tidak hanya di bidang Kamtibmas saja, tidak hanya masalah kriminalitas saja, tapi juga masalah kemanusiaan. Dalam hal ini pada penyerahan atau pemberian kaki palsu, bantuan dari komunitas sepeda," ungkap Dwi.
Kaki palsu ini juga diserahkan kepada tiga penyandang disabilitas lainnya di wilayah Polsek Simokerto. Rudiono mengaku senang dengan bantuan kaki palsu tersebut. Ia pun langsung mencobanya untuk melakukan penyesuaian.
Rudiono pada 2013 menjadi korban kecelakaan di Pandaan, Pasuruan. Saat itu, pulang mengikuti pengajian, motor yang ditumpangi bersama temannya terlindas truk. Kaki sebelah kanan diamputasi.
Rudiono mengaku senang dengan bantuan kaki palsu dari Polisi RW yang menggandeng donatur dari komunitas sepeda Bromptom Sinar Baik 024 Semarang. Sebab, dulu pernah menggunakan kaki palsu namun kini sudah rusak.
Saya bersyukur sekali, karena setidaknya bisa membantu aktivitas saya sehari-hari. Meskipun tidak senormal orang-orang yang memiliki fisik yang sempurna," ungkap Rudiono. (irfn)