Pemilik Cafe Esence Belopa Bantah Ganggu Warga dengan Musik Keras

 
LUWU-Pemilik Cafe Esence, di jalan Topoka, Kecamatan Belopa, Kabupaten Luwu membantah jika musik yang diputar di tempatnya mengganggu warga sekitar. 

Hal itu diungkapkan Syahruddin menanggapi berita sebelumnya yang menyebutkan warga sekitar terganggu dengan adanya musik yang di bervolume keras di Cafe tersebut. 

"Saya perlu klarifikasi, bahwa tidak benar musik di cafe bunyi sampai jam 12, yang benar bunyi musik hanya jam 10 malam, & musik juga tidak pernah bunyi kalau adzan, jangankan adzan, baru bunyi saja radio di mesjid, musik cafe sudah kita matikan," kata Syahruddin, pada Senin, (3/4). 

Ia juga menegaskan jika hingga kini belum pernah ada tetangga yang keberatan dengan pemutaran musik tersebut.  "Dan sejauh ini saudaraku belum ada tetangga kami yang datang keberatang," tambahnya. 

Meski demikian, Syahruddin tidak menanggapi surat edaran Gubernur sulsel yang memuat sejumlah larangan bagi usaha di bidang pariwisata saat bulan Ramadhan. 

Larangan tersebut tertuang dalam SE  nomor 451.13/3359/B. KESRA, tersebut mengatur tentang upaya menjaga situasi kondusif selama bulan suci ramadhan. 

Dalam surat itu, poin pertama meminta untuk menutup kegiatan usaha karaoke, rumah bernyanyi keluarga, klub malam, diskotik, live music, panti pijat/refleksi dan lain-lain.

Sebelumnya, diberitakan Warga resah akibat suara musik sebuah cafe Esence di jalan Topoka, Kelurahan Tanamanai, Kecamatan Belopa, Kabupaten Luwu mengganggu waktu istirahat. 

Cafe yang letaknya tidak jauh dari masjid Al-Ihwan, Tanamanai itu disebut kerap memutar musik, bahkan bernyanyi karaoke dengan suara besar di waktu istirahat, sehingga diesebut mengganggu waktu istirahat warga.

"Karaoke biasa tamu-tamunya, keras sekali suaranya, biasa sampai jam 12 malam, biasa juga sampai jam 1. Yang paling mengganggu itu kalau 2 sampai 3 orang menyanyi berteriak-teriak," kata SI seorang warga setempat, Minggu, (2/4) Sore.

Editor: Sl
Previous Post Next Post