WAJO-Terkesan Belum selesainya pekerjaan perkerasan jalan jampu alau yang berada di desa Manurung, kecamatan bola, kabupaten Wajo, dikeluhkan warga setempat. Rabu (08/03/2023).
Dimana perkerasan jalan dengan volume (612x4x0,10) meter, tersebut diduga menghabiskan anggaran sebesar Rp 93.807.000, yang bersumber dari dana desa tahun anggaran 2022 ini, diduga belum rampung sampai sekarang.
Menurut warga sekitar, bahwa perkerasan jalan tersebut kemungkinan tidak padat sehingga jika habis hujan susah untuk dilewati karena becek.
Salah satu penggiat anti korupsi yang turun langsung ke lokasi dimana perkerasan jalan itu kerja, mengatakan bahwa jika diamati secara seksama banyak keganjilan yang terjadi pada pekerjaan tersebut.
Ia menduga, lanjut RR salah satu penggiat yang enggan disebut namanya, pekerjaan tersebut tidak diwales menggunakan vibro roller sehingga tidak padat, kemudian jalan tersebut sebelum dikerja diduga tidak diratakan dengan menggunakan grader, namun materialnya langsung saja dihampar manual.
"Sangat disayangkan jika perkerasan jalan jampu alau dikerja asal jadi, padahal diketahui warga sudah lama menanti perbaikan jalan tersebut,". Kata RR.
"Excavator yang berada di lokasi perkerasan jalan itu, kata warga dipake untuk menghampar dan meratakan, tentu ini menjadi pertanyaan, sebab yang saya ketahui untuk menghampar material tentunya menggunakan grader, dan vibro roller untuk pemadatan, bukan excavator, yang dipake,'. Lanjutnya.
Lebih lanjut, RR berharap agar pihak terkait segera audit pekerjaan perkerasan jalan jampu alau, kuat dugaan ada penyimpangan pada pekerjaan tersebut.
Hingga berita ini dilayangkan belum ada klasifikasi dari kepala desa Manurung. (Red).