Sobat Anies Kuning, Beli dan Bagikan Hasil Panen ke Masyarakat

 
Ketua Umum Sobat Anies Kuning, Rieke Santoso: Setidaknya, ini Bisa Sedikit Mengurangi Kekecewaan Petani Saat Hasil Panennya Tidak Berharga!


INFORMASI-TERKINI.id-Berkat internet sehingga berita cepat viral dan diketahui publik. Misalnya, soal pemberitaan petani yang membuang hasil panennya.

Di tahun 2021, petani dan pedagang membuang tomat di wilayah Sumatera. Sementara, tahun lalu juga, petani daerah Gayo dan Aceh juga membuang hasil panen raya.

Masih banyak kejadian yang sama terjadi di tanah air. Pemicu umumnya adalah anjloknya harga, sehingga membuat petani rugi.seperti dilansir BARISAN.CO

Melihat dan mendengar kabar seperti itu, Sobat Anies Kuning bergerak membantu meringankan beban petani di daerah.

Rieke Santoso, Ketua Umum Sobat Anies Kuning mengatakan, banyak petani baik buah dan sayur membuang atau membiarkan hasil panennya karena harganya sangat murah dan merasa rugi dengan biaya untuk menanam.

“Terutama di ladang kayak tomat, sawi, terung, dan cabai, saat harganya yang benar-benar turun, bahkan bisa dibilang ga berharga, satu kilo bisa 500 rupiah. Di saat begitu, petani membiarkan di ladang sampai busuk,” kata Rieke kepada Media, Sabtu (14/1/2023).

Sering turun ke grass root, terutama pedesaan, Sobat Anies Kuning memahami persoalan yang dihadapi petani, dengan mengajak berbincang. Namun, tak hanya sampai di situ, Sobat Anies Kuning membeli hasil panen tersebut dan membagikannya cuma-cuma ke masyarakat.

“Pertamanya, mereka bilang ambil aja gratis, bahkan diserahkan kepada kita. Tapi, kita tolak, kami tanyakan harganya, dan setelah deal, kita ambil semuanya sayuran yang ga laku dengan harga yang murah itu,” jelasnya.

Rieke menyebut, hasil panen itu bisa lebih dari dua truk.

“Setelahnya, kita bagikan ke kota yang jika di desa tidak laku, dibuang-buang, kita bawa ke kota, kita bagikan gratis,” tambahnya.

Dia mengungkapkan, dengan cara tersebut, bisa membantu tiga pihak sekaligus, yakni petani, produsen yang menjual bibit dan pupuk, dan juga masyarakat.

“Setidaknya, ini bisa sedikit mengurangi kekecewaan petani saat hasil panennya tidak berharga,” lanjutnya.

Meski, harga di petani murah, namun harganya saat memasuki pasar bisa berkali-kali lipat akibat adanya rantai pasokan dan terkait biaya distribusi.

“Kami milih tempat yang banyak tukang becak, abang gojek, abang pikul, kemudian kami berhenti dan tawarkan kepada mereka. Otomatis itu sangat membantu mereka yang tidak bisa membeli sayuran,” urainya.

Sehingga, dengan begitu, Sobat Anies Kuning dapat membantu banyak hal, termasuk mengurangi gizi buruk di tanah air.

“Kami lakukan ini secara berkala. Bahkan, kami meminta para petani jika mereka sudah mengalami harga yang sangat rendah, berlimpah hasil panen mereka, sehingga bisa menjadi tidak berharga agar menghubungi kami,” tutur Rieke.

Selain membeli dan membagikan hasil panen petani, Sobat Anies Kuning juga menyosialisasikan sosok Anies Baswedan.

“Saat para petani mengeluh, mas Anies sangat peduli dengan petani. Buktinya mas anies ga mau impor, lebih memilih membeli padi yang ada di Indonesia untuk memenuhi kebutuhan pokok DKI Jakarta,” terangnya.


Editor: Andira 
Previous Post Next Post