Gambar : Ilustrasi
SULTRA, INFORMASI TERKINI.id,-- Dugaan penganiayaan seorang ustad kini bergulir di polsek tiworo kepulauan (Tikep) Polres Muna Barat, Selasa (27/12/2022).
Diketahui terduga pelaku adalah oknum kepala desa kembar mamminasa kecamatan maginti kabupaten muna barat.
Penyelidikan serta pemeriksaan saksi serta korban diketahui sudah selesai, terduga pelaku oknum Kepala Desa Kembar Mamminas terancam masuk bui.
Saat dikonfirmasi via whatsapp Kapolsek Tikep Sulatin menjelaskan bahwa pemeriksaan sudah selesai namun ada upaya mediasi.
"Pemeriksaan korban, saksi, dan tak sudah selesai, namun ada upaya mediasi oleh pihak keluarga mereka, kesimpulannya hari ini,"Kata kapolsek tikep.
Sulatin menjelaskan bahwa pihaknya masih menunggu upaya mediasi yang mereka lakukan.
"Sambil tetap menunggu upaya mereka, kami tetap lakukan proses, kami tidak campuri,"Tutup Sulatin, Senin (26/12/2022).
Saat dikonfirmasi via whatsapp kakak korban Ahmad Rizal mengatakan bahwa pernah ada mediasi dari internal keluarga.
"Saya sebagai kakanya wajib memberikan masukan-masukan dan nasehat-nasehat baik, selebihnya dia sendiri yang putuskan karena lewat tanganyalah penentunya,"Kata Ahmad Rizal.
Ahmad Risal yang juga mantan aktivis GP Ansor ini menambahkan bahwa pihak keluarga korban masih berunding.
"Sampai sekarang keluarga inti terus berunding terkait hal ini karen perbedaan pandangan baik dari korban sendiri, istri korban, termasuk orang tua laki-laki dan orng tua perempuan juga paman-paman korban ini,"Terang Ahmad Risal, Selasa (27/12/2022).
Ahmad Risal menjelaskan bahwa dalam mengambil keputusan harus kepala dingin dan penuh pertimbangan.
"Dalam memutuskan hal ini harus dengan kepala dingin, penuh pertimbangan, dengan tidak terpengaruh dengan bisikan- bisikan luar yang sifatnya profokatif, dengan tetap mempertimbangkan segalanya termasuk keluarga yang saya tidak mau adalah ketika keluarga retak secara jangka panjang dan memakan generasi kedepan, saya tidak ingin anak- anaknya saudaraku atau sepupuku ketika dijalan mereka seperti bukan keluarga tidak saling sapa, karena keluargaku adalah nyawaku yang tidak bisa ditukar dengan apapun,"Jelas Ahmad Risal.
Editor : NH