WNI Asal Sulsel, Mendekam 25 Tahun di Penjara Malaysia, Berharap Bantuan Dari Pemerintah Indonesia


ilustrasi

PANGKEP, INFORMASI-TERKINI id--Sudah Puluhan tahun lamanya mendekam di Tahanan Kinabalu, Malaysia. Zaenal Abidin bin Madin merupakan Warga Negara Indonesia (WNI) asal Desa Taraweang, Kecamatan Labakkang, Pangkep, Sulawesi Selatan sangat berharap pemerintah bisa membantu menyelasaikan dokumen untuk pemberian ampunan dari jerat hukum yang dilaluinya selama 25 tahun.

Awak Media telah berkesempatan komunikasi langsung dengan Zaenal dari balik jeruji besi tahanan Kinabalu dengan bantuan alat telekomunikasi yang difasilitasi petugas tahanan setempat. Kurang dari 20 menit. Zaenal menyampaikan permohonan kepada pemerintah Indonesia melalui sambungan seluler ke Awak Media bahwa saat ini yang diperlukan laki-laki kelahiran Desa Taraweang Kabupaten Pangkep, Sulsel itu adalah kehadiran delegasi Indonesia ke Tahanan Kinabalu.

"Sudah pernah datang perwakilan Konjen Indonesia kesini beberapa bulan lalu. Mengecek kelengkapan dokumen untuk bantuan pengampunan, itu harapan saya semoga bisa dimasukkan untuk dibebaskan dalam waktu dekat. Karena janji pemberian ampunan itu sudah dua tahun lalu dijanjikan pemerintah melalui Konjen," paparnya.

Zaenal sangat berharap ada delegasi Indonesia yang bisa menemuinya untuk membantunya memperoleh ampunan dari tahanan Kinabalu sesuai janji pemerintah dua tahun lalu untuk dibebaskan. "Saya yang paling lama disini. Beberapa sebelum saya itu sudah dibebaskan. Sudah diberikan ampunan," Tuturnya.

Lalu ia juga mengungkapkan bahwa lembaga pengampunan akan memberi ampunan terhadap tahanan yang ada di Kinabalu.

"Harapan terbesar saya, agar pemerintah Indonesia, Gubernur Sulsel bisa komunikasikan ini. Saya sudah layak untuk diberi pengampunan. Itu bisa dicek langsung disini. Alhamdulillah disini saya jadi leader tidak ada catatan buruk selama saya jalani hukuman ini," Jelasnya.

Kemudian Adik kandung Zaenal di Pangkep, Amiruddin sangat berharap saudarnya bisa segera dibebaskan dari tahanan Kinabalu. "Kita sudah lama dijanjikan untuk akan dibebaskan tetapi belum ada realisasi sampai saat ini. Ini kami sangat mohon kepada pihak terkait untuk dibantu," ujarnya.(**AM)
Previous Post Next Post