Surabaya, Informasi-Terkini.id – Polrestabes Surabaya berkolaborasi dengan Dinas Kesehatan Kota Surabaya untuk melakukan rapat koordinasi terkait maraknya penyakit GGAPA (Gangguan Ginjal Akut Progresif Atipikal) di Gedung Pesat Gatra, Senin (24/10/2022).
Wakapolrestabes Surabaya, AKBP Hartoyo memimpin rapat koordinasi dengan didampingi langsung oleh Kepala Dinas Kesehatan Kota Surabaya, drg. Febria Rachmanita.
Selain Dihadiri oleh Kapolsek Jajaran, Kegiatan Rapat Koordinasi turut dihadiri oleh IDAI (Ikatan Dokter Anak Indonesia) Kota Surabaya, BPOM Kota Surabaya, Ikatan Apoteker Indonesia, PERSI (Perhimpunan RS Seluruh Indonesia), GP Farmasi, serta PKFI (Perhimpunan Klinik dan Fasilitas Pelayanan Kesehatan Primer Indonesia).
Dalam sambutannya, AKBP Hartoyo menyampaikan bahwa berdasarkan data yang ada, penyebaran obat sirup yang mengandung Etilen Glikol (EG) dan Dietilen Glikol (DEG) diketahui telah melebihi ambang batas. Hal tersebut diduga menjadi penyebab dari munculnya penyakit gangguan ginjal akut pada anak.
Drg. Febria Rachmanita pun menyampaikan bahwa berdasarkan data yang dirilis dari PHEOC (Public Health Emergency Operation Centre), di Surabaya sendiri telah didapati 7 kasus GGAPA (Gangguan Ginjal Akut Progresif Atipikal). Dari diagnosa tersebut, 2 anak dinyatakan sembuh, 4 anak meninggal dunia dan 1 diantaranya tidak terdiagnosa.
Menanggapi hal tersebut, Polrestabes Surabaya berinisiasi untuk menggandeng Dinas Kesehatan Kota Surabaya dan berkolaborasi bersama seluruh stakeholder yang ada untuk melakukan sebuah upaya pencegahan guna menekan angka pertumbuhan kasus GGAPA pada anak, khususnya balita.
“Kami bersinergi dengan mengedepankan langkah pencegahan, edukasi, sosialisasi dan melakukan pengawasan di berbagai apotik sesuai dengan edaran dari kementrian Kesehatan terkait pengedaran obat sesuai dengan standar BPOM”, ujar Wakapolrestabes Surabaya.
Kepala Dinas Kesehatan Kota Surabaya menyampaikan apresiasi atas inisiasi yang dilakukan oleh Polrestabes Surabaya atas gelaran rapat koordinasi tersebut sehingga dapat membantu para stakeholder dan dinas terkait untuk mensosialisasikan wawasan mengenai GGAPA kepada masyarakat.
“Kita sangat berterima kasih atas dilakukannya rapat koordinasi ini. Dengan dibantu oleh teman-teman Polres kita bisa mensosialisasikan tentang bagaimana jika ditemukan anak dengan gejala yang dicurigai adanya Gangguan Ginjal Akut Progresif Atipikal”, tutur Kepala Dinas Kesehatan.
AKBP Hartoyo juga berharap melalui rapat koordinasi ini, sosialisasi yang diberikan dapat memberikan edukasi sehingga mampu membantu masyarakat untuk mengantisipasi gejala-gejala GGAPA pada anak. (A.irfn)