INFORMASI TERKINI.id-Beredar surat pengunduran Andi Muhammad Arfan Basmin sebagai ketua Asossiasi Pemerintah Desa Seluruh Indonesia (APDESI). Surat tersebut diterima redaksi media pada Sabtu, (27/8) siang.
Dalam surat tersebut Arfan menyampaikan jika dirinya tiidak ingin mencederai marwah organisasi, mencampur adukan antara politik dan urusan APDESI.
Sekalipun dalam AD ART dirinya masih menjabat sebagai Ketua APDESI dan masih bisa menjalankan masa jabatannya sampai tahun 2025 tapi menurutnya mundur adalah bentuk etika, dalam kesadaran pribadi untuk memperlihatkan kedewasaan dalam mengambil sikap.
"Buat saya ini sudah waktunya saya mengambil sikap dan muhasabah bahwa kita harus lebih menghargai isi dari pada simbolnya. Saya kalau bicara besarkan organisasi juga tidak main-main, tetapi ada etika di dalam yang menurut saya secara pribadi bertentangan dengan kata hati saya. Saya adalah politisi dan ada dalam partai politik. Saya bukan purna bakti pensiunan ini juga bagian dari proses mendidik dalam berorganisasi," ungkapnya saat dikonfirmasi.
Lanjut Legislator partai PPP ini mengatakan, menjadi seorang pemimpin itu bukan cuma mau diikuti tapi harus mampu memahami bahwa organisasi profesi tentu berbeda dengan organisasi berbasis massa atau organisasi sosial bagi dirinya kepala desa aktif punya hak untuk di perjuangkan.
”Apalagi komisi saya di DPRD, komisi satu membidangi masalah desa," tambahnya.
Bukan hanya itu saja, mantan kepala desa Senga Selatan ini juga mengambil langkah mundur menurutnya mengorbankan satu untuk kepentingan orang banyak jauh lebih baik dari pada mengorbankan orang banyak untuk kepentingan satu orang, leiden is lijden (memimpin itu menderita) dan tidak butuh pengakuan.
Diakhir wawancaranya melalui WA, ia mengatankan ia tidak akan pernah berkompromi dengan apa yang ia anggap tidak benar.
“Alhamdulillah saya sekarang lebih legah. benar-ya benar, salah ya salah. Pala uragae', tebakke' tongennge' teccau mae'gae', tessie'wa siyulae'. (Berhasil tipu daya, tak akan musnah kebenaran, tak akan kalah yang banyak, tak akan berlawanan yang berpantangan). Artinya: Tipu daya, mungkin berhasil untuk sementara, tetapi kebenaran tidak akan hilang," kunci Arfan.
(Sl)