LUWU, INFORMASI TERKINI.ID-Site Manager PT.BUMI MINERAL SULAWESI (BMS) Kabupaten Luwu, Zulkarnain,ST di dampingi Legal PT.BMS, Abdul Salam,SH dan Andi Agung Kaddiraja,SH adakan Konfrensi Pers di Room The Zoel Belopa, Kamis (16/6/2022)
Pada Sejumlah awak media, Zulkarnain menyampaikan bahwa Industri mineral masih belum menjadi industri yang dikelola secara Nasional oleh Pemerintah Indonesia padahal potensi ekonomi dan tenaga kerja yang dimiliki sangat besar. Menyadari hal tersebut, Kalla kemudian mendirikan PT.Bumi Mineral Sulawesi sebagai bentuk kontribusi nyata terhadap perekonomian nasional.
"PT.Bumi Mineral Sulawesi atau BMS merupakan salah satu unit bisnis kami yang bergerak dibidang proyek smelter ferro nickel dengan kapasitas mencapai 33.000 MT, Smelter Nickel Sulfat Battery Grade dengan kapasitas mencapai 31.400 MT, dan Power House dengan kapasitas 3x75 MW yang terletak di PLTA Malea, Kabupaten Tana Toraja, Sulawesi Selatan," tutur Zulkarnain
PT.BMS saat ini menggunakan teknologi Electric Furnace (EF) yang menjadi teknologi terdepan dalam industi smelter nikel di Indonesia. Lanjut Zulkarnain,Saat ini lokasi pabrik berada di Kecamatan Bua, Kabupaten Luwu Sulawesi Selatan dan Insya Allah akan beroperasi pada tahun 2023 mendatang."Insya Allah, rencana Proyek Tahap Pertama segera beroperasi pada Maret 2023 pada Pabrik FerroNickel dan Pabrik Nickel Sulfate Battery Grade direncanakan akan beroperasi pada Mei 2024 mendatang, sesuai dengan dokumen Lingkungan terkait penyerapan tenaga kerja adalah 70% untuk Masyarakat Lokal dan 30% untuk tenaga kerja dari luar daerah, " ungkap site Manager PT.BMS Luwu
Terkait persoalan izin Analisis Dampak Lingkungan Hidup (AMDAL), Site Manager PT.BMS tersebut menyampaikan pihak perusahaan sudah klarifikasi terkait dengan izin, "Namun masyarakat dan pemerintah daerah harus memahami, bahwa Kami BMS di Luwu hanya mengelola bahan mentah dari cabang BMS yang di Tenggara, kami di Luwu bukan menambang hanya mengelola bahan mentah dari sana." Terangnya
"Miskomunikasi pemahaman ini yang menjadi salah satu kendala bagi kami dan Insya Allah akan kami klarifikasi serta sosialisasi bahwa keberadaan kami di Luwu untuk membangun daerah ini dan mengutamakan masyarakat lokal yang memiliki skiil serta SDM sesuai kebutuhan Perusahaan nantinya,"
"Untuk itu, Kami pihak BMS besar harapan, saat BMS di Luwu beroperasi nantinya di 2023 dan 2024, 70% penyerapan tenaga kerja untuk masyarakat Luwu bisa terpenuhi sesuai aturan Perusahaan dan kami juga berharap supaya masyarakat bersama Pemerintah Daerah kabupaten Luwu mendukung proses rencana kegiatan kami BMS supaya bisa berjalan lancar atas dukungan dari semua pihak demi membangun Kabupaten Luwu kedepan." Tutup Zulkarnain
Editor: Fajriansyah