Dianggap Politis, Kehadiran Orang Dekat 01 Maros di Kereta Api Sul-Sel Menuai Sorotan Masyarakat


MAROS, INFORMASI-TERKINI.ID,-- Ratusan Massa Aksi Laskar Merah Putih (LMP Maros) bersama Masyarakat Pallantikang dan mahasiswa adalah buntut dari buntunya komunikasi dari pihak Balai Pengelola Kereta Api Sul-Sel selama ini.

Ervan Prakasa S.H, Ketua SEMMI Cabang maros sekaligus kader Laskar Merah Putih Maros Sebelumnya kami Pengurus Laskar merah putih telah bersurat pada tanggal 13, 20 dan 24 Juni 2022 perihal Audiensi Tenaga Kerja masyarakat setempat.

"Kami sudah bersurat beberapa kali namun sangat disayangkan maksud baik kami untuk bertemu secara kekeluargaan tidak pernah mendapatkan respon oleh pihak pengelola Balai Kereta Api Sul-Sel,"Jelas Ervan.

Gambar : Istimewa

Unjuk Rasa yang dilakukan oleh Ormas LMP, SEMMI Cabang Maros dan masyarakat Pallantikang menuntut Jaminan Prioritas kesempatan kerja Di Balai pengelola kereta api sul-sel untuk masyarakat setempat. 

Dengan menggunakan Mobil Komando, para peserta aksi membentangkan spanduk dengan tuntutan "Masyarakat Pallantikang Mencari Keadilan". 

"Bukan tanpa alasan, pasalnya, Masyarakat di wilayah pallantikang ini adalah salah satu wilayah yang sangat terdampak dengan adanya aktifitas pembangunan proyek kereta api selama ini,"Tambahnya.

Selain dari pada itu, beberapa nama yang sudah bekerja (karyawan) yang merupakan orang dekat nomor satu di kabupaten maros dan orang dekat kepala balai, jelas ini menambah kekecewaan masyarakat maros khususnya masyarakat Kelurahan Pallantikang.

Padahal diketaui bahwa saat ini belum ada pengumuman hasil seleksi rekrutmen tenaga kerja Balai Pengelola Kerata Api Sul-Sel, atau dengan kata lain saat ini masih dalam tahapan penerimaan calon tenaga kerja.

"Kejadian ini sangat melukai rasa keadilan, khususnya bagi masyarakat pallantikang. Ada apa sehingga orang-orang yang memiliki hubungan kedekatan dengan pejabat Pemkab dan Balai terkesan sangat mudah mengakses pekerjaan di tempat ini, tetapi ketika sampai kepada masyarakat kesempatan untuk bekerja di balai kereta api sul-sel terasa sangat sulit sekali di akses oleh warga,"Tegas Ervan.

Kabid Kemahasiswaan dan Kepemudaan SEMMI Cabang Maros menambahkan "Kami khawatir dengan adanya kejadian ini, lowongan pekerjaan tempat ini hanya akan menjadi ajang kepentingan untuk sekelompok orang saja, terlebih lagi kuota penerimaan hanya 151 orang saja sementara jumlah pendaftar telah mencapai angka 3.000 Orang,"Tutur Agung Maharu.


"Kedepannya kami akan mengawal tuntutan masyarakat, dan rencananya kami akan bersurat kepada Ketua DPR-D Maros perihal rapat dengar pendapat untuk menghadirkan semua pihak dan sebagai aksi puncak apabila tuntutan kami tidak dipenuhi maka kami akan kembali melakukan unjuk rasa pada momen peresmian Kereta Api Indonesia Sul-Sel,"Tegasnya.




Editor : Fajriansyah
Previous Post Next Post