MAROS, INFORMASI-TERKINI.ID,-- Ruang kepala sekolah (kepsek) SDN 244 lekoboddong desa Tompo bulu kecamatan Tompo bulu kabupaten Maros dijadikan ruang multi fungsi.
Ruang kepsek SDN 224 lekoboddong dijadikan ruang multi fungsi pasalnya minimnya ruang di sekolah tersebut.
Kondisi sekolah SDN 244 lekoboddong sangat memprihatinkan beberapa bangunan kelas sudah roboh sehingga ruang kelas tidak dapat di fungsikan untuk di jadikan ruang belajar bagi anak anak sekolah.
Salah seorang , warga nasir mengatakan, sekolah SDN 244 lekoboddong tidak memiliki sarana dan prasarana yang memadai untuk proses belajar mengajar.
Kondisinya sekolah SDN 244 sangat jauh tertinggal jika di bandingkan sekolah lainnya.
"Kondisi bangunan sekolah tersebut sudah lapuk dan rapuh , jika dipaksakan untuk tetap di gunakan ruang belajar dapat membahayakan bagi murid dan guru,"Katanya.
Untuk mendapatkan kwalitas pendidikan yang lebih maksimal maka perlu adanya sarana dan prasarana yang memadai,
Seharusnya setiap sekolah harusnya mendapatkan perhatian prioritas dari pemerintah.
"Tugas pemerintah wajib mencerdaskan anak bangsa, kalau sarana prasarana tidak memadai bagaimana bisa maksimal mencerdaskan anak bangsa, "tambahnya.
Kepala SDN 244 Lekoboddong Hj Marlina, mengatakan, pihaknya terus berusaha untuk menjadikan sekolahnya seperti sekolah lain.
Sekolah tersebut jauh dari kondisi layak jika dibanding sekolah lainnya. Padahal, di sekolah tersebut Marlina bercita-cita ingin menerapkan program literasi yang maksimal.
"Saya juga memiliki imajinasi tinggi tentang literasi. Tapi kami belum bisa berbuat apa-apa jika melihat kondisi sekolah kami saat ini," kata guru yang berdomsili di Mandai tersebut.
Marlina optimis akan mengembangkan literasi di kampung tempat sekolahnya, jika bangunan sekolah sudah layak.
Ia mengaku, jika saat ini kondisi muridnya tertinggal soal pendidikan.
Beda murid di kota, mereka belajar dengan digitalisasi. Proses belajarnya cepat.
"Bukan kami tidak tanggap literasi. Kondisi sarana prasarana di sekolah kami memang tidak memadai. Jadi kami selalu tertinggal," kata dia.
Ia menjelaskan, selain terkendala jaringan provider, sekolah tersebut juga belum memiliki ruang dapur, lapangan upacara dan tempat tinggal para guru yang mengajar.
Dia berharap, pemerintah atau ada dermawan yang ingin turun membangun sekolah tersebut.
Seharusnya setiap sekolah memiliki ruang kepala, ruang tamu, musholla, ruang operator dan dapur hingga tempat tinggal guru yang menginap dan juga pembenahan lapangan sekolah.
"Inilah yang menjadi kebutuhan prioritas saat ini di SDN 224 untuk sekarang ini sebagai penunjang memaksimalkan proses belajar mengajar," kata dia.
Dia juga berharap, Bupati Maros Chaidir Syam dan Dinas Pendidikan turun langsung ke lokasi tersebut untuk melihat langsung kondisinya.
Penulis : Achil
Editor : Fajriansyah