Surabaya, Informasi-Terkini.id - Tanpa terasa bulan Ramadhan sudah di penghujung waktunya. Setelah Ramadhan pergi, umat Islam akan menutupnya dengan melaksanakan shalat hari raya Idul Fitri. Sesungguhnya, hakikat hari raya Idul Fitri adalah perayaan kemenangan iman dan ilmu atas nafsu di medan jihad Ramadhan. Setelah berhasill menundukkan nafsu, kita dapat kembali ke fitrah. Kembali ke fitrah (Idul Fitri) berarti kembali ke asal kejadian.
Manusia terlahir tanpa beban kesalahan apa pun.Tiap insan lahir suci tanpa noda dan dosa. Nabi Muhammad SAW pernah bersabda dalam sebuah hadis, "Setiap kelahiran itu adalah fitrah, maka kedua orang tuanyalah yang menjadikan (anak-anak mereka) Yahudi, Nasrani, ataupun Majusi."
Idul Fitri ini juga populer dengan sebutan Lebaran. Lebaran berasal dari akar kata lebar yang maknanya tentu agar di hari raya kita harus berdada lebar (lapang dada). Sifat lapang dada untuk meminta dan sekaligus memberi maaf (al-‘afwu: menghapus, yakni menghapus kesalahan) kepada sesama.
Sebagai manusia yang memiliki potensi untuk berbuat salah dan khilaf, maka saatnya kita menyadari kesalahan dan berusaha kembali ke fitrah dengan cara memperbaiki hubungan sesama (human relations) secara baik.
Hari raya Idul Fitri merupakan momentum untuk menyempurnakan hubungan vertikal dengan Allah (hablun minallah) dan secara horizontal membangun hubungan sosial yang baik (hablun minnannas). Dengan begitu, terbentuklah garis plus tanda positif dari persinggungan antara yang vertikal dan horizontal tadi. Alangkah ruginya jika umat Islam tak memanfaatkan mudik untuk mengonstruksi hablun minannas dengan saksama dan optimal.
Selain itu, kita juga bisa memanfaatkan halalbihalal, yang merupakan tradisi khas bangsa, yang telah diwariskan oleh nenek-moyang sejak bertahun-tahun. Barangkali ‘Media ini bisa dimanfaatkan secara maksimal untuk wadah silaturahim masyarakat.Dengan catatan tidak mementingkan pesta dan hura-huranya, akan tetapi lebih mengutamakan pendekatan kekeluargaan yang diwarnai kasih sayang di antara sesama insan.
Semoga kita bisa dapat menjaga fitrah. Meski wajah tak mampu berjumpa, tangan tak bisa saling menjabat, semoga coretan kata ini mampu menjadi jembatan di hari penuh kemenangan. dengan segala kerendahan dan keikhlasan hati ijinkan kami segenap Redaksi dan Jurnalis Media Informasi Terkini sekeluarga menyampaikan Selamat Hari Raya Idul Fitri, 1 Syawal 1443 H,Taqabbalallahu minna wa minkum. Minal aidin walfaizin.
تَقَبَّلَ اللّهُ مِنَّا وَمنِْكُمْ صِيَامَنَا وَصِيَامَكُمْ,
كُلُّ عَامٍ وَأَنْتُمْ بِخَيْرٍ. اَللّهُمَّ اجْعَلْنَا وَإِيَّاكُمْ مِنَ العَاءِدِيْنَ الفَاءِزِيْنَ وَالمَقْبُوْلِيْنَ.
Mohon maaf lahir bathin atas segala kekhilafan, Semoga Allah SWT senantiasa berkenan memberikan kesehatan, umur yang barokah dan dapat bertemu lagi di bulan Ramadhan yang akan datang. Aamiin, yaa Rabbal 'alamiin. (Irfan)