Bojonegoro,informasi-Terkini.id-Di duga tidak ada sinkronisasi antara bendahara komite pembangunan dan kepala sekolah SMK Kanor.
Yang selama bertahun-tahun menjadi bendahara komite tidak tau sama sekali pungsi dan tugas nya.Kamis-31/3/2022
Disisi lain, dari beberapa aduan wali murid yang kita temui, adanya sistim untuk membayar infaq dan shodakoh itu harus dan wajib untuk membayar
"Dan bila tidak di bayar maka murid yang baru tidak diperbolehkan masuk sekolah", kata salah seorang wali murid.
Dari keterangan beberapa wali murid dana partisipasi atau infak dan sodakoh itu sebesar 700.000 Ribu rupiah persatu murid jumlah siswa baru 215 anak.
Sementara itu, beberapa tokoh masyarakat dan warga Kanor membenarkan keterangan yang kami dapat dari salah satu anggota komite pembangunan mulai tahun 2018 sampai sekarang tidak tahu berapa dana yang masuk dan tidak pernah ada rapat kordinasi pembangunan.
"Tiba-tiba ada pembangunan yang di selenggarakan dan pekerjaan juga menggunakan pihak ketiga", terangnya.
Terpisah, Wakil Kepala Sekolah sekaligus Humas SMK Kanor Sopoyono menyampaikan, untuk masalah PPDB itu sudah melalui skenario yang ada termasuk sama dengan sekolah sekolah yang lainya.
"Wali murid dibebankan wajib untuk membayar dana partisiipasi infaq dan shodaqoh itupun sudah di setujui dan di sepakati oleh wali murid", ujarnya.Lanjut wakil kepala sekolah, karena pada tahun 2019 itu masuk pandemi covid-19 yang luar biasa maka kami mempunyai inpirasi untuk mengumpulkan wali murid untuk membahas terkait dana partisipasi tersebut.
"Karena waktu wabah covid-19 program program dari provinsi sebagian dihapus, waktu dulu ibuk Kofifah menjabat memang semua gratis, karena itu muncul ide ide atau gagasan kami bersama komite untuk mewajibkan setiap penerimaan siswa baru untuk membayar infak dan sodakoh sebesar 700.000 tuju ratus ribu rupiah untuk calon siswa baru akan digunakan pembangunan gedung atau ruang kelas baru juga kegiatan yang lain" tutup humas SMK Kanor.
Ditempat terpisah, Amrozi ketua Sarpelas menjelaskan, gedung yang dibangun seluas 10 m kali 7 M dengan pagu 170 seratus tujuh puluh juta rupiah
"Ironisnya, kenapa dinding bagian utara memakai bata merah sedangkan yang barat dan selatan memakai bata ringan ada apa dengan pembangunan gedung ini? satu ruang aja material tidak sama", pungkasnya .( mas )