Informasi-Terkini.id Maros,-- Bahri (57 thn) Salah satu Warga Desa Bentenge kecamatan Mallawa kabupaten Maros diduga hilang di sawahnya sejak hari Jumat (4/2/2022) hingga kini belum ditemukan.
Sejak Bahri diduga hilang, sejak kejadian pihak keluarga berusah terus melakukan pencarian, namun hingga sepekan Bahri tak kunjung ditemukan.
Perihal kejadian tersebut, didampingi Nur Amsyi TKSK Dinsos Maros, istri Bahri kini sudah dilaporkan ke Polsek Mallawa atas hilangnya suaminya.
Kapolsek Mallawa Iptu Doris membenarkan adanya laporan salah satu warga desa bentennge di duga hilang, ia menjelaskan dengan adanya laporan tersebut, pihaknya lansung berkoordinasi dengan pihak BPBD dan Basarnas untuk membantu melakukan pencarian.
"Dibantu dengan warga dan keluarga Bahri, terus melakukan pencarian, seperti hari ini kami bersama tim Basarnas menyisir hutan sekitar sawah dimana Bahri terakhir terlihat oleh warga, namun hingga saat ini Bahri belum ditemukan," jelas Doris.
Pencari akan terus kami lakukan, lanjut Kapolsek, pihaknya bersama tim akan menyisir kembali hutan hingga perbatasan kabupaten Pangkep.
Menurut Rahli (35 thn) anak dari Bahri, menjelaskan perihal awal bapaknya diduga hilang, Rahli pada hari kejadian dia melihat bapaknya seperti biasa berangkat kesawah untuk memupuk tanaman padinya, namun hingga saat ini bapaknya Beluma kembali kerumah.
Baharuddin disebut satu-satunya saksi yang terakhir ketemu dengan Bahri disawah siang itu, bahkan dia mengajak pulang untuk sholat Jumat di kampung, namun Bahri menolak untuk pulang.
Rahli menjelaskan bahwa setelah dua hari bapaknya tidak pulang, baru Keluarga panik langsung melakukan pencarian ke sawah, namun Bahri tidak ditemukan.
"Semoga bapak ditemukan dalam keadaan selamat, kami bersama tim Basarnas akan terus melakukan pencarian, saat ini pencarian sudah memasuki satu Minggu," harap Rahli.
Akibat kejadian ini muncul beberapa persepsi warga, sebab tergolong aneh, sehingga warga menduga kalau Bahri ini disembunyikan oleh mahluk Gaib.
Pasalnya daerah tersebut berdekatan dengan hutan belantara dan menurut kepercayaan warga hutan tersebut tergolong angker.
Editor : Fajriansyah