SURABAYA, INFORMASI-TERKINI.id
Keberadaan alun-alun Kota Surabaya membuat kemacetan baru. Pemerintah Kota (Pemkot) diminta untuk segera mencari solusi supaya kemacetan di tengah kota tidak menjadi masalah baru.
Kabid Lalu Lintas Dishub Surabaya, Susandi Ismawan mengatakan, di area alun-alun memang sempat terjadi lonjakan luar biasa pengunjung Alun-Alun Surabaya. Bahkan, petugas Dishub sampai kewalahan mengatur parkir. Apalagi kapasitas parkir baseman cukup terbatas.
"Sekarang ini Alun-Alun Surabaya kan lagi viral. Kita berusaha mengoptimalkan kantong-kantong parkir terdekat.Karena memang semua tak mungkin bisa tertampung di parkir basemen Balai Pemuda," katanya.
Untuk itu, lanjut dia, Dishub menawarkan opsi kantong parkir di SWK Taman Prestasi, Taman Apsari, dan Sedap Malam sebagai jantung parkir. Ini nanti akan disosialisasikan lewat medsos dishub, sehingga masyarakat tahu lokasi-lokasi parkir.
Wakil Ketua Komisi C DPRD Kota Surabaya, Aning Rahmawati mengatakan, pada Sabtu (15/1/2022) kemarin, lalu lintas di Jalan Yos Sudarso krodit, akibat banyaknya kendaraan yang parkir di tepi jalan. Ini karena parkir basemen Balai Pemuda tidak mampu menampung kendaraan pengunjung yang membludak.
"Ini kan kasihan masyarakat. Datang jauh-jauh tapi cari tempat parkir susah. Makanya, kita minta Pemkot menyediakan lahan parkir tambahan, " ungkap dia.
Alun-alun bawah tanah akan menjadi pusat pariwisata di Surabaya, mengingat posisinya yang cukup strategis, Aning pun meminta kepada Pemkot Surabaya agar ada pendapatan yang masuk dari parkir tepi jalan umum (TJU). Sebelumnya, Dinas Perhubungan Kota Surabaya rencananya tidak masuk di parkir TJU, tapi ditempatkan di area terdekat.
"Ya kita sarankan dialihkan ke parkir TJU. Karena di TJU di Perda 8/2012 itu ada yang tanpa SK Wali Kota, yakni pemasukan dari parkir TJU insidentil," jelas politisi perempuan PKS ini.
Parkir TJU insidentil ini, lanjut dia, akan ada di beberapa lokasi yang sudah ditentukan oleh dishub. Di antaranya, sekitar Sentra Wisata Kuliner (SWK) Taman Prestasi, seberang Gedung Negara Grahadi (Taman Apsari), dan Jalan Sedap Malam. Jadi, lanjut dia, Komisi C akan memantau dan mengawal karena ini ranahnya ada di Komisi C.
"Kami berharap pendapatan parkir insidentil dari TJU ini bisa menambah pendapatan asli daerah (PAD) Kota Surabaya. Karena antusias masyarakat sangat luar biasa," tandas dia.
Penulis : Fiqih