Polemik Pemotongan Beasiswa Murid SDN 16 Pangkasalo, Begini Kata Kepsek SDN 16 Pangkasalo dan Kabid SDM Disdik Maros!


Informasi-Terkini.id Maros,-- Pemotongan Beasiswa murid SDN 16 Pangkasalo Kelurahan Baju Bodoa Kecamatan Maros Baru menuai sorotan warga, pasalnya dugaan pemotongan dana beasiswa tersebut sangat berpengaruh bagi penerimanya.

Anta salah seorang warga yang mengetahui hal tersebut menjelaskan kepada media ini bahwa pemotongan dana tersebut diduga kuat dilakukan oleh kepala sekolah SDN 16 Pakkasalo.

"Memang kami duga kuat adanya pemotongan dana beasiswa itu, padahal masyarakat itu sangat membutuhkan beasiswa itu,"Kata Anta.

Ia menambahkan bahwa kasus ini diketahui oleh kepala dinas pendidikan bahwa ada pemotongan beasiswa murid tersebut.

"Saya sudah menghadap kepala dinas dan menyurati kepala dinas, dan kepala dinas pendidikan bilang kalau uang itu sudah dikembalikan tapi dikembalikan hanya di meja tidak ada warga yang berani ambil kembali uang itu,"Jelas Anta.

Saat dikonfirmasi via whatsapp kepala dinas pendidikan maros Ir. H. Takdir. D., MM mengatakan bahwa pihaknya sudah melakukan rapat tiga hari lalu.

"Tiga hari yang lalu sudah dilakukan rapat koordinasi dengan menghadirkan Kepsek, komite, orang tua siswa dan pihak dinas, sudah ada berita acaranya, Lebih jelasnya bisa kita hubungi Kabid SDM yang pimpin,"Jawab H.Takdir.

Diwaktu yang sama tim redaksi media ini juga mengkonfirmasi kepala sekola SDN 16 Pakkasalo Via whatsapp ia menjelaskan bahwa langsung saja kepada kepala komite.

"Mohon maaf pak soal itu kita bicara langsungmi kapang sama komiteku pak, atau sama pengawasku, saya kira ini sudah di bicarakan sama Kabid SDM dan stafnya karena kemarin itu kami pihak sekolah memanggil masyarakat komite pengawas tentang hal tersebut dan kami pihak sekolah tidak pernah memotong beasiswa itu, tidak ada itu pak di sini ada kesalah pahaman, kemarin itu sudah di klarifikasi pak di kantor diknas,"Kata Ratna Kepala Sekolah SDN 16 Pakkasalo.

Pada saat dikonfirmasi melalui sambungan selulernnya Hilmy Harasuddin Kepala Bidang SDM Dinas Pendidikan Maros menjelaskan bahwa pihak sudah memanggil semua pihak.

"Karena kemarin ada surat penyampaian ke pak kadis perihal permohonan klarifikasi ada tiga item yang mau dikonfirmasi tertera disurat itu termasuk itu pemotongan, jadi saya undang kemarin kepala sekolah, perwakilan orang tua siswa, guru yang menangani itu sama komite, dan termasuk pengawas sekolah karena bersentuhan langsung jadi saya minta dulu tanggapannya kepala sekolah, ketua komite dan orang tua siswa,"Jelas Hilmy.

Ia juga menjelaskan bahwa penyampaian dari komite dan perwakilan orang tua siswa penerima kalau menurut penyampaiannya tidak ada pemotongan langsung.

"Penyampian dari komite dan termasuk perwakilan orang tua siswa penerima itu, kalau pemotongan langsung menurut penyampaiannya itu tidak ada, artinya dipotong memang baru dikasi itu tidak ada, tapi kalau ada pemberian orang tua kepada kepala sekolah dan guru memang ada orang tua yang kasih menurut dia, waktu saya panggil klarifikasi,"Pungkasnya.

Hilmy melanjutkan bahwa "Jadi saya sampaikan, kita ini kan bugis makassar orang timur, hal-hal yang begitu memang itu kita anggap biasa sebetulnya, kita kasih pembeli rokok ala kadarnya jadi saya bilang itu sebetulnya tidak dibenarkan walaupun itu sifatnya kita ikhlas dan yang bersangkutan juga tidak meminta, artinya hal-hal yang memang sering kita lakukan sebetulnya itu sesuatu yang tidak benar kalau kita berbicara aturan keuangan yaa,"Imbuhnya.

"Saya juga himbau kepada orang tua siswa jangan mekie kalau kita mau kasih, kalau saya jangan mi karena itu memang kan sebetulnya itu yang pergi mencairkan itu orang tua siswa langsung katanya ke bank, termasuk di bantimurung itu hari diwakili oleh kepala sekolah karena permintaan orang tua kan ada kemarin itu physical distancing dibatasi orang pergi kesana, saya tidak tau bagaimana kesepakatannya yang jelasnya orang tua menyerahkan kepada kepala sekola pergi ambil cairkan, mungkin na bawami kapang buku rekeningnya masing-masing kesana itulah yang didistribusi,"Tambahnya.

"Terus menurut penjelasan ketua komite bahwa sebelumnya itu ada penarikan katanya pertemuan dengan orang tua penerima hadir juga pengawas menurut dia penyampiannya kesaya dengan kepala sekolah dia sepakati mi disitu bahwa dia tidak bisa pergi ambil kie setelah mungkin dikasih itu mi mungkin na kasih mi juga kepala sekolah sebagian dan saya tidak tau jumlahnya karena saya tidak menanyakan jumlahnya dan orang tua sendiri mengaku cuman itu inisiatif kami yang memberikan dan itu ketua komite mengiyakan pernyataan orang tua siswa," Kata Himy lagi.

"Jadi saya sampaikan begini walaupun itu kita anggap bahwa itu hal yang wajar sebagai ucapan terima kasih, tapi kalau saya mekanisme penata usahaan keuangan itu tidak dibenarkan walaupun kita ikhlas,"Tutup Hilmy.


Penulis : Fajrin
Previous Post Next Post