Informasi-terkini.id,WAJO - Jajaran perangkat daerah Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Wajo, Sulawesi Selatan, telah turun dan bergerak cepat melakukan asesmen sekaligus langkah penanganan banjir dan longsor di berbagai titik. Termasuk mengevakuasi warga terdampak.
Sesuai arahan Bupati Wajo, Amran Mahmud, perangkat daerah terkait berbagi tugas untuk mengupayakan solusi terbaik. Untuk sementara, unit-unit penanganan bencana tengah melakukan evakuasi dan pembersihan di titik prioritas.
Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Wajo mencatat, data terakhir ada sebanyak 43 desa dan kelurahan dari 11 kecamatan di Wajo terendam banjir. Beberapa di antaranya disertai longsor.
"Data sementara yang masuk, saat ini ada 43 desa dan kelurahan di 11 kecamatan yang dilanda banjir," beber Andi Muslihin, Kepala BPBD Wajo, Sabtu (28/8/2021).
Muslihin mengungkapkan, Tim Reaksi Cepat (TRC) BPBD Wajo terus mendata sambil melakukan evakuasi di titik-titik lokasi yang terendam banjir. "Pendataan dan evakuasi masih berjalan. Kita maksimalkan jumlah personel yang dimiliki untuk pelaksanaan evakuasi dan penanganan di titik banjir dan longsor yang dinilai prioritas," terangnya.
Selain pendataan, Tim TRC BPBD Wajo bersama tim terpadu juga telah melakukan upaya evakuasi ke wilayah-wilayah yang membutuhkan penanganan cepat.
Di antaranya, membantu salah satu warga yang rumahnya terseret banjir di Desa Sakkoli, Kecamatan Sajoanging, serta mengevakuasi warga yang mengungsi di Desa Alausalo, Kecamatan Gilireng.
"Di Desa Alausalo, ketinggian banjir sangat tinggi sehingga ada beberapa kepala keluarga mengungsi mandiri. Tapi, kita sudah mengirim tim ke sana termasuk bantuan perahu untuk membantu mengevakuasi warga yang akan mengungsi," beber Muslihin.
Begitupun, kata dia, mengirim tim melakukan evakuasi ke Desa Ujung Pero, Kecamatan Sabbangparu, akibat tanggul jebol serta ke Desa Benteng, Kecamatan Penrang. "Di Penrang akses jembatan yang menghubungkan Desa Temmabarang dan Padaelo terputus," jelasnya.
Sementara di Desa Innalipue, Kecamatan Tanasitolo, satu unit rumah dilaporkan hanyut terseret banjir.
"Terparah Innalipue, Tanasitolo. Satu rumah dilaporkan hanyut di sana dan satu lagi rusak sedang," tambahnya.
Tim juga ke Desa Ujungpero, Kecamatan Sabbangparu, untuk membantu evakuasi. "Selain bekerja sama dengan unit penanganan bencana dari perangkat daerah lain, kita juga meminta bantuan tenaga dari pemerintah setempat," katanya.
Untuk penanganan dalam kota, Tim TRC BPBD Wajo dan Penyelamatan Satpol PP Damkar dibantu tim terpadu telah melakukan evakuasi pembersihan pohon tumbang dan tanah longsor yang menutup akses jalan di sejumlah titik. Termasuk di Jalan Serikaya, tim terpadu sementara melakukan pembersihan pohon dan tanah longsor yang menutup akses jalan.
Sementara itu, untuk penanganan korban banjir, Dinas Sosia P2KBP3A Wajo saat ini telah melakukan proses asesmen dampak dan membantu tim reaksi cepat, tim pemadam dan penyelamatan dalam proses evakuasi.
"Kita lakukan pendataan dan asesmen dampak untuk nantinya diupayakan untuk bantuan. Tagana kita juga sudah kita turunkan untuk membantu evakuasi," ucap Ahmad Jahran, Kepala Dinas Sosial P2KBP3A Wajo.
Pantauan di Kota Sengkang, sejumlah akses jalan yang sebelumnya terendam banjir mulai surut. Sejumlah petugas dari Dinas Lingkungan Hidup Daerah (DLHD) juga masih terlihat di lapangan membantu tim terpadu melakukan pembersihan sampah yang terbawa arus.
"Sejak pagi memang tim satgas dari DLHD sudah kita turunkan untuk membantu pembersihan bersama tim kecamatan dan tim terpadu lainnya," kata Andi Muhammad Baso Iqbal, Kepala DLHD Wajo. "Kami juga menurunkan alat berat kami untuk membantu pembersihan," imbuhnya.
Banjir dan longsor di Wajo akibat guyuran hujan deras yang juga terjadi di beberapa kabupaten tetangga pada Jumat malam (27/8/2021). (*)