Informasi-Terkini.id Jakarta -- Mantan Menteri Pertanian RI 2014-2019 Dr. Andi Amran Sulaiman (AAS) masuk dalam survey Calon Wakil Presiden yang dirilis Fixpoll Indonesia beberapa hari lalu. Namanya bersama Sandiaga Uno disebut sebagai representasi Indoneia Timur.
Menanggapi hal tersebut, Sekretaris Jenderal Pengurus Pusat Kerukunan Keluarga Turatea Jeneponto, Abdul Rachmat Noer menyebut jika masuknya nama AAS sebagai Calon Wapres adalah sesuatu yang logis.
Jika suvey Fixpoll menyebut nama AAS, itu karena kapasitas dan kompetensi beliau yang memang mumpuni untuk posisi tersebut. Saat ini setelah JK turun dari pusat kekuasaan, maka figur yang paling tepat mewakili Indoneisa Timur adalah Andi Amran Sulaiman, jelas Rachmat.
Rachmat menyebut ada beberapa faktor yang menguatkan sehingga Andi Amran cocok mewakili Indonesia Timur untuk posisi Wapres mendatang.
Gambar : Andi Amran Sulaiman (Tengah) Saat Makan Bersama Wakil Presiden Ma'ruf Amin (Kanan). (Foto : Istimewa).
Pertama, beliau memiliki integritas dan kredibilitas yang tinggi. Beliau itu memegang teguh komitmen untuk mewujudkan masyarakat Indoneisa yang adil, makmur dan sejahtera.
"Pak AAS sangat tidak menyukai perilaku yang merugikan rakyat seperti korupsi dan kolusi dan mafia pangan,"ungkap Rachmat.
Alasan kedua, AAS punya pengalaman dalam pemerintahan ketika diamanahkan sebagai Menteri Pertanian. Bahkan di periode beliau menjadi Mentan, Indonesia mampu melakukan swasembada pangan, meningkatkan ekspor komoditas pertanian, memberantas mafia pangan, dan sejumlah prestasi lainnya yang diakui dunia internasional, papar Rachmat mantan Ketua Pemuda Muhammadiyah Wilayah Sulawesi Selatan 2006-2010.
Selain kedua alasan tersebut, Rachmat menilai AAS memiliki modal ekonomi yang sangat mapan.
"Dia tidak perlu tergantung kepada oligarki untuk pembiayaan kontestasi politiknya nanti. Dan ini yang tidak dimiliki kebanyakan calon yang ingin maju di pemilihan Presiden dan Wakil Presiden nanti,"Imbuhnya.
Namun demikian, Sekjen KKT Jeneponto ini mengingatkan Andi Amran Sulaiman untuk selektif dalam menggandeng calon pasangan kelak. Jika beliau ingin mulus dalam kontestasi pemilihan Presiden dan Wapres kelak, beliau harus berhati-hati menentukan pasangan. Orang Sulawesi itu itu punya prinsip, sekali layar terkembang pantang mundur surut ke pantai.
"Artinya, calonnya kelak harus yang berpotensi menang, punya elektabilitas yang tinggi karena dengan kombinasi tersebut akan saling menguatkan,"harap Rachmat.
"Saya yakin dengan memiliki figur yang kuat dan pengalaman dipemerintahan, rakyat akan mendukung beliau tidak hanya di kawasan Indonesia Timur tetapi juga seluruh Indonesia,"jelasnya.
Penulis : Fajrin