Proses Pembangunan Jalur Rel Kereta Api Di Maros Sudah Mencapai 80% Ini Penjelasannya!




Informasi-Terkini.id Maros -- Pembangunan jalur rel kereta api makassar - pare-pare kini dipercepat, pemadatan tanah dan pembangunan stasiun dibeberapa titik di kabupaten maros hampir rampung, Minggu (29/08/2021).

Kesiapan lahan dalam rangka pembangunan  jalur kereta api kabupaten maros didukung oleh percepatan pelaksanaan pengadaan tanah oleh tim pelaksana pengadaan tanah pembangunan jalur kereta api makassar parepare di kabupaten Maros yang dalam hal ini melaksanakan 2 pengadaan tanah masing masing untuk pembangunan rel kereta api dan pengadaan tanah untuk pembangunan stasiun, depo, balaiyasa dan jalan keluar kereta api.

Pengadaan tanah untuk masing-masing kegiatan di atas dilaksanakan di 6 kecamatan dan 12 desa/kelurahan utk pembangunan rel kereta api. Sedangkan utk pembangunan stasiun, depo, balaiyasa dan jalan keluar kereta api dilaksanakan di 4 kecamatan dan 7 kelurahan/desa.

Dalam data pertanggal 24 agustus 2021 progres pengadaan tanah untuk pembangunan rel telah mencapai hampir 80 persen sedangkan untuk pembangunan stasiun, depo, balaiyasa dan jalan keluar kereta api telah mencapai hampir 70 persen.

Gambar : Andi Sufiarma, SH.,MH. (Foto: Istimewa)

Andi Sufiarma, SH.,MH. yang Selaku Ketua Satgas B Pembangunan proyek rel kereta api menjelaskan bahwa dari semua bidang tanah objek pengadaan tanah pembangunan jalur kereta api utk pembangunan rel  seluruh berkas sudah rampung dan telah diajukan ke balai perkereta apian sulsel untuk ditindaklanjuti baik dalam rangka pengusulan pembayaran ganti kerugian ke LMAN maupun pengajuan permohonan penitipan ganti kerugian ke pemgadilan negeri maros.

Dijelaskan pula bahwa untuk pengadaan tanah pembangunan rel kereta api,  pada awalnya nilai hanya disetujui oleh 9 orang namun saat ini sebagian besar pemilik tanah telah menyetujui dan bersedia menerima nilai ganti kerugian adapun bagi mereka yang tidak setuju, telah dilakukan penitipan ganti kerugian ke pengadilan negeri maros sebagaimana diatur dalam uu no. 2 tahun 2012 maupun pp no. 19 tahun 2021.

Andi Sufiarma SH.,MH,. yang juga pernah menjabat sebagai kepala seksi pengadaan tanah BPN Maros menambahkan bahwa untuk pembangunan Depo, Stasiun, Balaiyasa, dan jalan keluar stasiun rel kereta api kabupaten maros ada sebanyak 284 bidang tanah dan hanya 20 bidang yang dititipkan ke pengadilan dengan alasan sedang dalam sengketa/perkara dan sebagian lagi karena objek tanah sedang dalam jaminan hak tanggungan perbankan.

Andi Sufiarma berharap dukungan penuh kepada masyarakat maros agar proyek nasional ini bisa dipercepat agar kereta api makassar maros bisa cepat digunakan.

"Kami berharap agar masyarakat terkhusus masyarakat kabupaten maros dapat mendukung penuh proyek nasional ini, agar rel kereta api makassar - pare-pare dapat segera dioperasikan demi kepentingan umum masyarakat,"Tutupnya.



Penulis : Fajrin
Previous Post Next Post